Konjungtivitis Gonokokal
Bayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir. Karena itu setiap bayi baru lahir mendapatkan tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) atau salep antibiotik (misalnya eritromisin) untuk membunuh bakteri yang bisa menyebabkan konjungtivitis gonokokal.Orang dewasa bisa mendapatkan konjungtivitis gonokokal melalui hubungan seksual (misalnya jika sperma yang terinfeksi masuk ke dalam mata). Biasanya konjungtivitis hanya menyerang satu mata.
Dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai, mata menjadi merah dan nyeri. Jika tidak diobati bisa terbentuk ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan. Untuk mengatasi konjungtivitis gonokokal bisa diberikan tablet, suntikan maupun tetes mata yang mengandung antibiotik.
Konjungtivitis Vernalis
Konjungtivitis vernalis adalah salah satu bentuk dari konjungtivitis yang disebabkan oleh faktor alergi, disamping juga dipengaruhi oleh faktor, yakni; iklim, usia, dan jenis kelamin.penyakit ini biasanya mengenai pasien muda antara 3-25 tahun. Pada laki-laki biasanya dimulai pada usia dibawah 10 tahun. Pada umumnya penderita konjungtivitis vernalis mengeluh gatal, mata merah, dan mengeluarkan sekret atau kotoran. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.Masa Inkubasi
Waktu terekspos sampai kena penyakit 1-3 hari.Gejala
Mata terasa kasar dan gatal, merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin menempel sewaktu bangun tidur. Konjungtiva yang mengalami iritasi akan tampak merah dan mengeluarkan kotoran. Konjungtivitis karena bakteri mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Konjungtivitis karena virus atau alergi mengeluarkan kotoran yang jernih.Kelopak mata bisa membengkak dan sangat gatal, terutama pada konjungtivitis karena alergi.
Gejala lainnya adalah: - mata berair - mata terasa nyeri - mata terasa gatal - pandangan kabur - peka terhadap cahaya - terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.
Pencegahan
- Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya dengan bersih.
- Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang sakit.
- Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah lainnya.
- Gunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik pembuatnya.
Pengobatan
Apabila penyebab dari penyakit mata merah (konjungtivitis) adalah bakteri, biasanya sang dokter akan memberikan obat antibiotik seperti obat tetes mata untuk penderita anak-anak maupun dewasa. Tetapi jika penderitanya masih bayi, maka biasanya dokter akan memberikan salep untuk mengatasi penyakit mata merah (konjungtivitis) tersebut. Sedangkan jika virus sebagai penyebab timbulnya mata merahKonjungtivitis adalah peradangan konjungtiva, yaitu selaput mukosa yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Kondisi yang ditandai dengan mata merah ini merupakan gangguan mata yang paling umum pada anak.
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva, yaitu selaput mukosa
yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. Kondisi
yang ditandai dengan mata merah ini merupakan gangguan mata yang paling
umum pada anak.
Jenis-Jenis
Konjungtivitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi virus, alergi atau iritasi.- Konjungtivitis bakteri: infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti stafilokokus, streptokokus atau haemophilus. Mata biasanya mengeluarkan tahi mata kuning/kuning kehijauan yang mungkin menyebar hingga bulu mata dan menyebabkan kelopak mata lengket, terutama di pagi hari.
- Konjungtivitis virus: infeksi yang disebabkan oleh virus yang disebut adenovirus, sering berkaitan dengan flu biasa. Jenis konjungtivitis sangat menular antar manusia dan dapat menyebabkan epidemi. Mata kemerahan dan mungkin mengeluarkan cairan yang encer. Seringkali kelopak mata membengkak. Jenis konjungtivitis ini juga dapat menyebar ke kornea dan menyebabkan penglihatan kabur.
- Konjungtivitis alergi: disebabkan alergi terhadap benda seperti serbuk sari, tungau, atau debu. Mata terasa gatal dan kemerahan yang mungkin disertai banyak air mata, pengerasan kulit kelopak mata dan fotofobia (mata silau). Kondisi ini dapat terjadi pada waktu tertentu dalam setahun, misalnya selama kemarau ketika banyak serbuk sari dan debu beterbangan di udara. Anak-anak yang memiliki konjungtivitis alergi seringkali memiliki riwayat penyakit atopik lain seperti rhinitis alergi, eksim atau asma.
- Konjungtivitis iritasi: disebabkan oleh klorin di kolam renang, asap, atau uap.
Pengobatan
- Konjungtivitis bakteri: biasanya sembuh sendiri (self-limiting), namun pengobatan dengan antibiotik tetes atau salep antibiotik spektrum luas bisa mempercepat kesembuhan. Pengobatan harus diterapkan pada kedua mata, bahkan jika hanya satu mata yang tampaknya terinfeksi. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air matang dingin untuk menghilangkan kerak atau lengket. Bila kotoran mata terus keluar setelah 4- 5 hari perawatan topikal, mungkin ada infeksi lain yang terkait seperti infeksi telinga tengah (otitis media) dan memerlukan penggunaan antibiotik sistemik oral.
- Konjungtivitis virus: tidak perlu pengobatan, tapi mata dapat dibuat lebih nyaman dengan tetes mata dan kompres dingin. Penyakit ini biasanya menghilang sendiri dalam 4-7 hari. Karena virusnya sangat menular, perlu menjaga kebersihan seperti sering mencuci tangan dan wajah dan tidak berbagi handuk wajah. Anak yang sudah sekolah dianjurkan untuk tidak ke sekolah agar tidak menulari yang lain.
- Konjungtivitis alergi: dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Pengobatan utama adalah menghindari pemicu respon alergi.
- Konjungtivitis iritasi: basuh mata dengan banyak air. Mata harus membaik dalam waktu empat jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar